JAKSA KONTROVERSIAL DI INTI KASUS JULIAN ASSANGE – Gordon Kromberg sudah dirundung oleh dakwaan bias serta penuntutan yang dipolitisasi. Saat ini ia dapat membuat era depan jurnalistik.
JAKSA KONTROVERSIAL DI INTI KASUS JULIAN ASSANGE
PERTEMPURAN UNTUK
mengekstradisi pencetak WikiLeaks Julian Assange dari Inggris ke Amerika Sindikat hendak jadi permasalahan hukum yang amat berarti untuk era depan peliputan keamanan nasional. AS lalu menekan permasalahan ini apalagi sehabis pergantian rezim, dengan Kepala negara Joe Biden lalu berusaha bawa Assange ke majelis hukum AS atas dakwaan Hukum Spionase atas kedudukannya dalam menerbitkan akta rahasia penguasa. Satu julukan yang tidak banyak dicatat dalam pengajuan dari konferensi ekstradisi di Inggris lalu bermunculan selaku figur kunci dalam permasalahan penguasa AS: seseorang beskal federal bernama Gordon Kromberg. – privatemanning.org
Baca Juga : PELATIHAN WHISTLEBLOWER CHELSEA MANNING DENGAN TERORIS
Hal persoalan penting mengenai dorongan apa yang diserahkan Assange pada informan Chelsea Manning serta kehilangan jelas yang ditimbulkan tindakannya kepada keamanan nasional AS, pengajuan majelis hukum Inggris dini tahun ini mengambil statment Kromberg tutur untuk tutur.” Ayah. Fakta Kromberg mengenai ini nyata,” tutur dokumentasi.“ Ia melaporkan kalau mencuri ratusan ribu akta dari database rahasia merupakan cara multilangkah.” Akta yang serupa mengambil Kromberg lagi, mengklaim kalau” lebih dari seratus orang ditempatkan pada resiko dari pengungkapan serta dekat 5 puluh orang mencari serta menyambut dorongan dari AS”- referensi ke peninggalan intelijen AS yang diakui yang dikeluarkan oleh akta yang diterbitkan WikiLeaks.
Kromberg, seseorang asisten pengacara Amerika Sindikat di Area Timur Virginia, bisa jadi tidak diketahui oleh pengamat asing serta apalagi banyak orang Amerika. Tetapi, di bundaran hukum AS, beliau sudah jadi wujud yang amat kontroversial sepanjang lebih dari 2 dasawarsa, dirundung dakwaan bias serta politisasi dalam penuntutannya. Sepanjang bertahun- tahun, para penggerak hak- hak awam serta pengacara berupaya menarik atensi pada dakwaan praktik- praktik agresif Kromberg. Ternyata didorong ke dalam ketidakjelasan oleh usaha ini, hari ini beliau melayani selaku figur kunci dalam salah satu permasalahan independensi awam terutama di bumi.
Dengan cara totalitas, akta majelis hukum Januari dari permasalahan ekstradisi Assange mengatakan Kromberg lebih dari 40 kali buat menolong membuat alasan hukum buat mengekstradisi Assange. Banyak dari pernyataannya membidik ke inti permasalahan Hukum Spionase kepada pencetak WikiLeaks.
Permasalahan ini sudah memunculkan kebingungan di antara kelompok- kelompok independensi awam di Amerika Sindikat, paling utama mengenang ketetapan rezim Biden buat lalu menekan ekstradisi. Assange sudah jadi figur kontroversial di AS sebab asumsi kedudukannya dalam memalsukan penentuan kepala negara 2016, namun dakwaan yang ia hadapi nyaris segenap terpaut dengan aksi menyambut serta menerbitkan data rahasia- roti serta mentega dari beberapa besar jurnalistik keamanan nasional.
“ Bila Julian Assange diekstradisi ke AS, itu hendak jadi sidang sangat berarti serta beresiko untuk independensi pers di era ke- 21,” tutur Trevor Timm, salah satu penggagas serta ketua administrator Freedom of the Press Foundation.( Timm merupakan penyumbang sesekali buat The Intercept.)“ 7 simpati dari 18 pergantian dalam cema kepada Assange merupakan dakwaan Hukum Spionase. Ini merupakan hukum yang serupa yang sudah dipakai kepada pangkal serta informan sepanjang lebih dari satu dasawarsa saat ini, serta yang dikhawatirkan oleh badan informasi hendak dipakai kepada mereka buat menuntut reporter keamanan nasional yang menyambut data rahasia dari pangkal mereka.”
Januari ini, ekstradisi Assange diblokir dengan alibi manusiawi. Baru- baru ini, suatu informasi dari web informasi analitis Islandia, Stundin, mengklaim kalau seseorang saksi kunci dalam permasalahan AS kepada Assange menarik kembali kesaksiannya, yang berpotensi membuat dakwaan terhadapnya jadi terus menjadi rancu. Buat dikala ini, pertarungan ekstradisi lagi berjalan, serta ketetapan terkini mengenai memadankan penguasa AS atas ketetapan Januari diharapkan akhir tahun ini.
Tidak terbawa- bawa oleh titik berat serta kritik dari luar kalau memakai Hukum Spionase kepada Assange hendak mematikan independensi pers, Unit Peradilan Biden lalu memakai salah satu jaksanya yang sangat bergelora buat menolong bawa Assange ke tanah AS.
PADA TAHUN- TAHUN
sehabis serbuan teroris 11 September 2001, Gordon Kromberg jadi orang berarti penguasa dalam permasalahan terorisme populer yang mengaitkan dakwaan penganiayaan serta penuntutan kejam. Di era kemudian, advokat hukum serta golongan hak- hak awam yang menentang menuduhnya ikut serta dalam sikap rasis serta memakai siasat tidak benar dalam mengejar ganjaran.
Ahli hukum berkata kalau dimasukkannya beskal yang populer dipolitisasi serta kasar dalam permasalahan ekstradisi tingkatan besar semacam permasalahan Assange merupakan ciri alangkah kuatnya dorongan penguasa buat mengekstradisi pencetak WikiLeaks serta mengajukan desakan Hukum Spionase dengan seluruh metode.
“ Aspek biasa dalam pekerjaan Kromberg merupakan kemauan buat mengutip posisi yang amat evokatif atas julukan penguasa serta senantiasa menjajaki mereka,” tutur Wadie Said, seseorang guru besar hukum di University of South Carolina serta pengarang“ Crimes of Terror: Keterkaitan Hukum serta Politik dari Penuntutan Terorisme Federal.”“ Ia pula sudah membuktikan kemauan besar buat menanggulangi kasus- kasus yang amat politis serta jadi penangkal petir sendiri buat memperoleh atensi; ia kerap menghasilkan dirinya bagian dari narasi dengan aksi serta pernyataannya sendiri.”
Said meningkatkan,“ Dari ujung penglihatan aku, sebagian perihal yang dibilang Kromberg di era kemudian serta posisi yang ia ambil lumayan tendensius serta apalagi pendendam dalam perihal pola pikirnya kepada orang yang ia bidik.” Bagus Kromberg ataupun Kantor Kejaksaan AS buat Area Timur Virginia tidak menjawab permohonan pendapat.
Pada tahun 2008, Kromberg jadi poin profil Washington Post yang meliput tindakannya dalam penuntutan kepada Mulia Al- Arian, seseorang akademisi Palestina di AS yang mengalami dakwaan terorisme sehabis 9/ 11. Pelacakan tanpa henti penguasa kepada Al- Arian diamati oleh banyak pengamat hukum selaku ilustrasi penuntutan kejam, dengan kedudukan Kromberg masuk buat pengawasan spesial.
Pelacakan intensif sepanjang bertahun- tahun oleh Unit Peradilan atas asumsi ikatan teroris Al- Arian kandas menciptakan agama hakim atas 17 dakwaan terpaut terorisme. Pada tahun 2006, mantan guru besar Universitas Florida Selatan menyambut perjanjian advokasi pada satu hitungan konspirasi buat membagikan duit pada golongan teror yang ditunjuk. Nyaris satu dasawarsa setelah itu, ia hendak dideportasi ke Turki buat“ menuntaskan permasalahannya serta memberhentikan beban keluarganya,” semacam yang ia tuturkan tadinya pada The Intercept.
Profil kedudukan Kromberg tahun 2008 mengambil seseorang ahli hukum yang mengatakan Kromberg selaku“ bedil pekatu bebas.” Stephen Gillers, seseorang pakar etika hukum di New York University Law School, berkata pada Washington Post,” Bila aku merupakan Unit Peradilan, aku tidak mau ia terletak di garis depan dari penuntutan yang amat nampak serta amat kontroversial ini.”( Kromberg menyangkal berpendapat pada Washington Post pada dikala itu.)
Terbebas dari perjanjian advokasi serta pemulangan yang direncanakan, godaan berat Al- Arian berjalan sepanjang 9 tahun lagi, lalu bersinambung sampai 2015, kala Kromberg berupaya menyeretnya buat membagikan lebih banyak bukti dalam permasalahan lain serta memenjarakannya lagi, sebab penghinaan, hingga ia kesimpulannya dideportasi.
Kromberg sudah dituduh oleh kelompok- kelompok hak- hak awam dimotivasi oleh konflik anti- Muslim dalam banyak penuntutannya, tercantum satu permasalahan di mana ia dituduh mengejek keluarga terdakwa terorisme yang sudah hadapi penganiayaan dalam narapidana Saudi; ia diprediksi berikan ketahui mereka kalau putra mereka“ tidak bagus buat kita di mari, ia tidak mempunyai kuku yang tertinggal.”( Kromberg menyangkal menanggapi dakwaan pada dikala itu.)
Bagi statment tercatat yang diajukan oleh advokat hukum yang menentang mengenai perilakunya, Kromberg diprediksi mempersoalkan“ Islamisasi sistem peradilan Amerika,” serta menyangkal memadankan buat mengakomodasi tersangka Orang islam sepanjang Ramadhan dengan alibi kalau bila“ mereka bisa silih menewaskan sepanjang Ramadhan, mereka bisa timbul di hadapan badan hakim.” Afeksi ini kelihatannya mempunyai pangkal ideologis yang dalam. Dalam novel setiap hari individu yang diterbitkan oleh Kromberg online di era kemudian, beliau mensupport pemikiran berlebihan mengenai bentrokan Israel- Palestina, merujuk pada Pinggir Barat yang diduduki Israel selaku“ Yuda serta Samaria.”
Terbebas dari rekam jejaknya yang kotak- kotak, Kromberg lalu menggenggam posisi besar di Unit Peradilan. Tidak hanya kedudukannya dikala ini dalam ekstradisi Assange, beliau pula lalu menuntut permasalahan terorisme tingkatan besar.
Pada tahun 2017, Kromberg menuntut permasalahan seseorang opsir polisi DC yang dituduh membeli kartu hadiah buat mensupport terorisme, dakwaan yang timbul dari pembedahan penahanan yang kontroversial. Di majelis hukum, Kromberg melemparkan dakwaan yang menggemparkan kalau terdakwa merupakan pendukung golongan jihad Negeri Islam dan Partai Nazi Jerman masa Perang Bumi II dengan alibi kalau beliau mempunyai perkakas memiliki. Merujuk pada seseorang kritikus online anonim yang mengatakan tersangka“ kotor Muslim- Nazi,” Kromberg berargumen di majelis hukum,“ Apakah itu betul ataupun tidak, aku tidak ketahui tanggapannya. Tetapi intinya merupakan keadaan Nazi dalam permasalahan ini amat terpaut dengan, dengan keadaan ISIS.”
Permasalahan ASSANGE
beberapa besar sudah diabaikan dalam pers AS, mengenang keterkaitan potensial dari penuntutannya di dasar Hukum Spionase. Kedudukan kunci Kromberg, bagaimanapun, membuktikan kalau Unit Peradilan tidak menyangka ringan keterkaitan permasalahan ini. Pengamat hukum berkata kalau sepanjang mana penguasa hendak meningkatkan desakan ini, menghabiskan bertahun- tahun mengejar Assange dalam bermacam wujud, serta menaruh salah satu beskal sangat kasar dalam permasalahan ini, seluruhnya mengirimkan catatan seram pada mereka yang hendak mempublikasikan data rahasia di era depan.
“ Permasalahan ini amat bermasalah, serta kita percaya ini dipolitisasi,” tutur Rebecca Vincent, ketua kampanye global di Reporters Without Borders.“ Apa yang sudah kita amati sepanjang ini merupakan atensi yang amat kokoh yang melemparkan seluruh yang mereka punya pada satu orang. Terbebas dari apa yang terjalin berikutnya, itu dengan sendirinya hendak mempunyai akibat penting pada peliputan keamanan nasional. Amat sedikit orang yang ingin lewat apa yang sudah ia lalui sepanjang lebih dari satu dasawarsa.”
Vincent, yang sudah jadi pengamat dalam permasalahan Reporters Without Borders, berkata kalau titik berat intelektual serta raga dari penangkapan sepanjang bertahun- tahun sudah memberati Assange. Keadaannya yang memburuk serta mungkin ancaman lebih lanjut yang hendak dideritanya di bui AS sudah jadi batu ganjalan penting dalam usaha buat mengekstradisi ia sepanjang ini.
Baca Juga : Pergerakan Aktivis Dan Kelompok LGBT
Suatu pengungkapan dari permasalahan memadankan minggu kemudian yang dikabarkan oleh New York Times membuktikan kalau penguasa AS sudah membenarkan Assange ditahan di narapidana Australia, namun cuma bila penguasa Australia membenarkan memindahkan serta sehabis seluruh memadankan dalam permasalahan Assange sudah habis.
Dalam ironi yang suram, Kromberg bertepatan jadi orang yang mengajukan permasalahan di majelis hukum Inggris pada Januari kemudian kalau Assange bisa jadi tidak hendak sedemikian itu kurang baik bila ia ditahan di narapidana AS. Akta majelis hukum tadinya dari konferensi ekstradisi Assange mengambil Kromberg buat melaporkan impian kalau Assange hendak ditahan di bui supermax yang amat kencang sehabis dikirim ke AS merupakan” asli hipotetis,” mengambil ia lebih lanjut buat berkata kalau” filosofi[Biro Penjara] merupakan buat menampung seluruh tahanan di area yang sangat tidak menghalangi yang cocok buat tahanan.”
Assange sudah jadi figur penghadapan di AS, dengan pencela serta pendukung dibagi atas watak profesi serta motivasinya, paling utama semenjak 2016 penentuan kepala negara AS, di mana beliau dipercayai sudah berperan di sokongan penamaan Donald Trump. Ahli independensi pers berkata kalau terbebas dari opini individu banyak orang mengenai Assange, bila ia sukses diekstradisi serta dihukum atas dakwaan Hukum Spionase sebab menerbitkan data rahasia, konsekuensinya untuk era depan jurnalistik keamanan nasional di AS hendak sungguh- sungguh.
“ Banyak orang memusuhi Julian Assange, pendapatnya, serta taktiknya, namun bila Kamu memandang dakwaan Hukum Spionase yang ia hadapi, mereka seluruhnya terpaut dengan berdialog dengan pangkal, memohon data lebih lanjut, menyambut ataupun menaruh data rahasia, serta setelah itu menerbitkannya. beberapa dari data itu,” tutur Timm Yayasan Independensi Pers.” Apa juga yang dipikirkan orang mengenai Assange, ataupun apakah mereka beranggapan ia seseorang wartawan ataupun bukan, aksi seperti itu yang senantiasa dicoba wartawan.”
Timm meningkatkan,” Bila penguasa AS sukses menuntut Assange atas aksi itu, tidak hendak terdapat yang menghentikannya buat menuntut reporter New York Times ataupun Washington Post dengan alibi yang serupa di era depan.
The post JAKSA KONTROVERSIAL DI INTI KASUS JULIAN ASSANGE first appeared on privatemanning - Situs Yang Membahas Tentang aktivitis amerika chelsea manning.